Cocoa Day Expo 2013 menghadirkan sebuah karya anak bangsa
yang merancang cokelat menjadi sebuah karya seni. Hari Mulyanto, Sarjana S1
Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Yogyakarta, adalah perancang dari Mozaik
Cokelat yang berbentuk Candi Borobudur ini. Hari Mulyanto saat ini berprofesi
sebagai Konsultan Komunikasi Visual, Perancang Grafis dan Pelukis.
Mozaik Cokelat dibuat dari cokelat SilverQueen yang masih
dalam kemasan dan tanpa kemasan. Cocoa
Lover bisa menyaksikan Candi Borobudur dalam ukuran yang lebih kecil dari
aslinya, yaitu 200 x 300 cm. Dibutuhkan lebih dari 2000 batang SilverQueen
untuk menyelesaikan karya ini.
Candi Borobudur dipilih karena representasi
dari produk budaya yang sangat tinggi nilainya dan sudah terkenal di seluruh
dunia. Borobudur juga wujud dari tingginya peradaban masa lalu, terlihat dari
struktur bangunan dan besarnya bangunan yang membutuhkan perhitungan dan
kecermatan yang tinggi. Seluruh aspek kehidupan manusia tergambar jelas pada
Borobudur. Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu adalah gambaran manusia yang
berhubungan dengan Sang Penciptanya. Sehingga pemilihan Borobudur sebagai mozaik
cokelat adalah wujud kesempurnaan hubungan antar manusia serta manusia dengan
Sang Penciptanya.
Hari Mulyanto mengatakan bahwa
proses pembuatan Mozaik Cokelat ini dilakukan dengan timnya yang berjumlah 4 orang selama 10 hari. Cokelat sangat rentan
terhadap suhu, jadi selama proses pengerjaan suhu ruangan harus stabil di 18
derajat celcius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar