Sabtu, 14 September 2013

Mozaik Cokelat Candi Borobudur




Cocoa Day Expo 2013 menghadirkan sebuah karya anak bangsa yang merancang cokelat menjadi sebuah karya seni. Hari Mulyanto, Sarjana S1 Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Yogyakarta, adalah perancang dari Mozaik Cokelat yang berbentuk Candi Borobudur ini. Hari Mulyanto saat ini berprofesi sebagai Konsultan Komunikasi Visual, Perancang Grafis dan Pelukis.

Mozaik Cokelat dibuat dari cokelat SilverQueen yang masih dalam kemasan dan tanpa kemasan. Cocoa Lover bisa menyaksikan Candi Borobudur dalam ukuran yang lebih kecil dari aslinya, yaitu 200 x 300 cm. Dibutuhkan lebih dari 2000 batang SilverQueen untuk menyelesaikan karya ini.

Candi Borobudur dipilih karena representasi dari produk budaya yang sangat tinggi nilainya dan sudah terkenal di seluruh dunia. Borobudur juga wujud dari tingginya peradaban masa lalu, terlihat dari struktur bangunan dan besarnya bangunan yang membutuhkan perhitungan dan kecermatan yang tinggi. Seluruh aspek kehidupan manusia tergambar jelas pada Borobudur. Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu adalah gambaran manusia yang berhubungan dengan Sang Penciptanya. Sehingga pemilihan Borobudur sebagai mozaik cokelat adalah wujud kesempurnaan hubungan antar manusia serta manusia dengan Sang Penciptanya. 

Hari Mulyanto mengatakan bahwa proses pembuatan Mozaik Cokelat ini dilakukan dengan timnya yang berjumlah  4 orang selama 10 hari. Cokelat sangat rentan terhadap suhu, jadi selama proses pengerjaan suhu ruangan harus stabil di 18 derajat celcius.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar